To All of You,

Dengarkan Musik Ini

Super Mario Game

INFO SINGKAT

Beri Masukan Untuk Kami

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Kamis, Mei 01, 2008

"Adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi."

(Kis 16:22-34; Yoh 16:5-11)

"Tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum." (Yoh 16:5-11), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Katarina dari Siena, martir dan pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

• Tugas perutusan pertama setelah menerima tahbisan imamat bagi saya adalah menjadi `Direktur Perkumpulan Strada', perkumpulan atau yayasan yang mengelola sekolah-sekolah katolik milik Keuskupan Agung Jakarta, yang tersebar di seluruh wilayah Keuskupan Agung Jakarta. Sebagai orang muda, imam muda yang baru saja menerima tahbisan, saya merasa harus bertanggungjawab penuh dan tidak boleh meninggalkan tugas. Baru kurang lebih empat bulan bekerja, tiba-tiba saya memperoleh tawaran untuk mengikuti Seminar Pendidikan di Manila-Filipina, selama satu bulan.Hal itu berarti harus meninggalkan tugas pekerjaan selama sebulan; perang batin terjadi dalam diri saya:"berangkat" atau "tidak berangkat".

Konsultasi dengan rekan Yesuit senior saya diberi nasihat: "Kamu pergi Strada tidak akan ambruk/hancur, paling rusak sedikit". Berbekal nasihat ini akhirnya saya pergi selama sebulan.

Pengalaman yang tak terduga dan mendidik saya: ketika saya pergi justru rekan kerja atau `anak buah' saya bekerja dan mengabdi lebih baik dan bertanggungjawab daripada ketika saya berada di tengah-tengah mereka. Maka dalam hati saya berkata :"Kalau begitu lebih baik saya pergi saja". Harus rendah hati dalam hidup dan bekerja, itulah pelajaran yang saya peroleh.

Saya adalah salah satu dari dua ribu lebih guru dan pegawai Perkumpulan Strada; para guru dan pegawai adalah ujung tombak karya pelayanan pendidikan, guru pergi mungkin para peserta didik berantakan, tetapi Direktur pergi para guru dan pegawai tetap setia melaksanakan tugas perutusannya. Maka ketika kita pergi untuk meningkatkan dan memperdalam keterampilan dan pengetahuan yang terkait dengan tugas perutusan adalah baik adanya, pergi untuk `mendatangkan penolong' atau pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan rekan kerja maupun yang dilayani.

Maka marilah kita imani bahwa Roh Kudus berkarya lebih besar dan hebat dalam dan melalui rekan-rekan kita daripada kita, orang lemah dan rapuh yang tiada arti ini.

• "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"(Kis 16:28), demikian kata Paulus kepada penjaga penjara yang ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi Paulus dalam penjara, ketika tiba-tiba pintu penjara terbuka lebar. Apa yang dikatakan oleh Paulus ini rasanya juga menjadi cirikhas pribadi St.Katarina dari Siena, gadis cantik, suci, pemersatu umat dan pemerhati keselamatan sesamanya.

Kita semua kiranya dipanggil untuk bersikap dan bertindak seperti itu dalam menghadapi saudara-saudari atau sesama kita yang sedang mengalami atau menghadapi kesulitan. Cukup banyak orang ketika menghadapi kesulitan, tantangan atau hambatan kemudian frustrasi dan bahkan ada yang ingin bunuh diri alias mencelakakan
diri lebih lanjut. "Tibo kebrukan ondo" (=Jatuh tertimpa tangga), demikian kata pepatah Jawa. Orang-orang yang demikian harus segera dan secepat mungkin ditolong dan diselamatkan, dan salah satu caranya adalah menemani dan menyapa mereka dengan rendah hati dan penuh kasih seperti dilakukan oleh Paulus: "Jangan celakakan dirimu,
sebab kami semuanya masih ada di sini". Hadir bersama dengan dan menemani mereka yang sedang dalam kesulitan atau kesedihan kiranya merupakan bentuk bantuan yang pertama dan utama, dan ketika setelah bersama dengan mereka serta mengenal apa yang menjadi kesulitan atau menyebabkan kesedihan mereka, kemudian kita dengan segala upaya membantunya. Hendaknya kehadiran dan sepak terjang kita dimanapun dan kapanpun senantiasa meringankan beban sesama, menggairahkan hidup dan bekerja, menjadi 'penolong' bagi siapapun yang membutuhkannya. Semoga kehadiran dan sepak terjang kita sungguh menjadi `garam masyarakat' dan `terang dunia'.

"Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kau buat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau
menambahkan kekuatan dalam jiwaku. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu"
(Mzm 138:1-4)

Jakarta, 29 April 2008
ROMO MARYO

Sumber: Milis Gabriel_Indo


Dikirim oleh: Sisil (Paroki Maria Bunda Karmel, Jakarta)

Tidak ada komentar:

Chat on MSN, YAHOO, AIM with eBuddy